Disuatu desa yang sejuk dan nyaman.
hiduplah dua sahabat kecil,namanya keri dan kanci. mereka berdua sedang
menikati hangatnya cahaya matahari yang terasa hangat menyentuh mereka
di balik pepohonan. tiba – tiba muncul ide iseng di kepala si keri untuk
mengajak si kanci berlomba membuktikan diri,siapa yang lebih hebat
diantara mereka berdua.
Karna
merasa tertantang akhirnya si kancipun menerima tantangan temannya.
keri yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak sahabatnya
menemui si tucil (tupai kecil) yang tinggal di batang pohon “inspirasi”
dan berniat menjadikannya sebagai juri. begitu tiba di tempat
tupi,mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk menjadikannya
sebagai juri dalam perlombaan yang mereka rencanakan.
Karna
tidak tahu maksud kedua temannya si tupi asal saja berkata
“baiklah,siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon inspirasi ini akan
diakui sebagai orang hebat.” si keri langsung melompat dan tidak lama
dia melambai – lambai kebawah dengan tatapn mengejek. kanci yang tidak
bisa memanjat pohon inspirasi langsung protes dan mengajak temannya
untuk mangadakan pertandingan ulang! dengan menjadikan paku (pak kuda)
sebagai jurinya.
Pak
kuda yang tinggal di lereng gunung motivasi terkaget – kaget mendengar
ide jahil mereka berdua. lalu dengan asal saja paku mengatakan
“baiklah,siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung “motivasi”
ini,akan diaku sebagai yang terhebat” tanpa pikir panjang si kanci
berlari secepat -cepatnya. setiba di atas dia berteriak kebawah dan
melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.
Pak
beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu
mendekat dan bicara pada mereka berdua “kalian sedang apa si?” keri yang
merasa di kalahkan menjawab “si kanci tu pak,masa ngajak saya lari ke
puncak gunung motivasi. yah mana kuat saya mengejarnya? ” si kanci yang
merasa tidak begitu ceritanya langsung protes “gak koq pak,si keri tu
yang ngajak lomba,tadi dia ngajak saya lomba manjat pohon inspirasi. yah
jelas saya kalah lah.”
Pak
beruang langsung mengerti duduk masalahnya,dan berkata “kalian lihat
pulau di kaki gunung motivasi itu?” mereka berdua serentak menjawab “iya
pak.”
“baiklah,bagaimana kalo kalian berdua berlomba mencapai pulau
itu dan siapa yang bisa mengambil buah inspirasi di pohonnya yang ada di
pulai itu,dia yang menang! setuju?” setelah keduanya meng-iya-kan pak
beruang langsung menghitung “1… 2… 3…”
mereka berdua pun langsung
berlari secepat – cepatnya untuk mencapai pulau di kaki gunung motivasi
dan memetik buah diatas pohon inspirasi seperti mana di nyatakan oleh
pak beruang.
Kancil
dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang antara pulai
kecil dan gunung motivasi dengan melompat2 kecil. sementara si keri
tertinggal karna tidak ada dahan yang bisa di jadikan ayunan untuk
menyebrang ke pulau itu.
sesampainya di sebrang pulau si kanci malah
bingung sendiri. bagaimana caranya memetik buah inspirasi yang
tergantung tinggi itu? pada saat yang bersamaan si keri berteriak pada
sahabatnya “kanci,jemput aku disini! dan aku akan mengambilkan buah
inspirasi itu untuk kamu!” kanci berpikir sejenak. setelah yakin untuk
menjemput keri diapun melompat dan menjemput temannya disebrang. keri
menaiki punggung kanci dan mereka berdua pun sampai di pulau sebrang.
sesuai janjinya keri memanjat pohon itu untuk sahabatnya!.
Di
kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka
berdua! “kalian sudah liat sendiri? kalian berdua berbeda dan masing –
masing memiliki peran yang uniq dalam tim! kita tidak bicara siapa yang
terhebat diantara kita. tapi bagaimana mengorganisir semua kelebihan
kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”
Si
kanci dan keri pun sadar bahwa kerja sama tim harus lebih diutamakan.
mereka berdua bersalaman,kembali ke bawah pohon dan menikati hangatnya
cahaya matahari.
Sumber : motivasidiri.net