Bahaya Anemia Pada Wanita
Penelitian Pusponegoro dan
Anemia World Map pada tahun 2012
menyebutkan 51 persen wanita hamil menderita anemia sehingga menyebabkan
kematian hingga 300 jiwa per hari. Sementara, Asian Development Bank
(ADB) mencatat pada 2012 sebanyak 22 juta anak Indonesia menderita
anemia sehingga menyebabkan penurunan IQ.
Wanita hamil lebih berisiko menderita anemia, karena mereka
memerlukan lebih banyak asam folat dan zat besi dari biasanya. Namun
risikonya akan lebih tinggi dalam situasi hamil dengan lebih dari satu
anak (kembar), dua kehamilan berdekatan, muntah banyak karena
morning sickness, kehamilan remaja, tidak makan cukup makanan yang kaya zat besi, mengalami masalah fisik dan psikis.
Anemia yang parah atau tidak diobati selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko: bayi prematur atau berat lahir rendah, depresi
pasca melahirkan, meningkatkan kemungkinan keguguran, perdarahan paska
persalinan, cacat bawaan, hingga kematian pada ibu maupun janin.
Sementara, dampak kekurangan besi pada anak akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang dan kecerdasan anak, memicu gangguan penglihatan,
pendengaran, dan perilaku.
Tanda dan Gejala Anemia
- Gejala-gejala anemia yang muncul terkenal dengan 5 L yaitu letih,
lelah, lemah, lesu dan lunglai. Gejala anemia lainnya, antara lain:
- Detak jantung cepat
- Nafas pendek
- Mudah pusing
- Tangan dan kaki terasa dingin
- Sakit kepala dan kehilangan nafsu makan
- Ujung jari pucat
- Kulit pucat dan wajah pucat
- Rambut rontok
- Menurunnya kekebalan tubuh
- Sulit berkonsentrasi
Faktor Risiko Anemia
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia, antara lain:
- Rendahnya asupan gizi pada makanan terutama zat besi dan vitamin B-12.
- Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil
- Menstruasi dan kehamilan
- Kondisi penyakit kronis seperti kanker, gagal ginjal, kegagalan hati, diabetes
- Pemakaian obat-obatan, racun kimia, dan alkohol
- Faktor keturunan
- Dampak Buruk Anemia
Tips Mencegah Anemia
- Makan makanan yang mengandung zat besi (daging, kacang, sayuran
berwana hijau gelap, dan buah). Makanan yang mengandung zat besi penting
untuk mereka yang membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak,
wanita menstruasi dan wanita hamil.
- Makan makanan yang mengandung folat ( jeruk, pisang, sereal, dan pasta).
- Makan makanan yang mengandung Vitamin B-12 (daging dan susu)
- Makan makanan yang mengandung vitamin C (jeruk, melon, dan buah beri)
- Menghindari minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti kopi, teh, anggur merah, dan alkohol.
- Untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil, sebaiknya periksa
kesehatan saat hamil dan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung
zat besi.
Nara Sumber: dr. Soegiarto Gani, SpPD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Columbia Asia Medan.
Sumber: http://dokita.co/blog/bahaya-anemia-pada-wanita-dan-anak/